- ASAL MULA NAMA SOPPENG
Asal
mula nama Soppeng sampai saat ini para pakar dan budayawan belum ada
kesepakatan bahkan dalam sastra Bugis tertua I LA GALIGO telah tertulis nama Kerajaan Soppeng yang berbunyi:
“IYYANAE SURE PUADA
ADAENGNGI TANAE RI SOPPENG, NAWALAINNA SEWO-GATTARRENG, NONI MABBANUA TAUWE RI
SOPPENG, NAIYYA TAU SEWOE IYANARO RI YASENG TAU SOPPENG RIAJA, IYYA TAU
GATTARENGNGE IYANARO RIASENG TAU SOPPENG RILAU"
Berdasarkan
naskah lontara tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penduduk tanah
Soppeng mulanya datang dari dua tempat yaitu sewo dan Gattareng.
- PENGANGKATAN DATU PERTAMA KERAJAAN SOPPENG
Didalam lontara tertulis bahwa jauh
sebelum terbentuknya Kerajaan Soppeng telah ada kekuasaan yang mengatur
jalannya Pemerintahan yang berdasarkan kesepakatan 60 Pemuka Masyarakat, hal
ini dilihat dari jumlah Arung,
Sullewatang, Paddanreng, dan Pabbicara
yang mempunyai daerah kekuasaan sendiri yang dikoordini olih LILI-LILI. Namun
suatu waktu terjadi suatu musim kemarau disana sini timbul huru-hara, kekacauan
sehingga kemiskinan dan kemelaratan terjadi dimana-mana olehnya itu 60 Pemuka
Masyarakat bersepakat untuk mengangkat seorang junjungan yang dapat mengatasi
semua masalah tersebut. Tampil Arung Bila mengambil inisiatif mengadakan
musyawarah besar yang dihadiri 30 orang matoa dari Soppeng Riaja dan 30 orang
Matoa dari Soppeng Rilau, sementara musyawarah berlangsung, seekor burung kakak
tua terbang mengganggu diantara para hadirin dan Arung Bila memerintahkan untuk
menghalau burung tersebut dan mengikuti kemana mereka terbang. Burung Kakak Tua
tersebut akhirnya sampai di Sekkanyili dan ditempat inilah ditemukan seorang
berpakaian indah sementara duduk diatas batu, yang bergelar Manurungnge Ri Sekkanyili atau LATEMMAMALA sebagai pemimpin yang
diikuti dengan IKRAR, ikrar tersebut terjadi antara LATEMMAMALA dengan rakyat Soppeng. Demikianlah komitmen yang lahir
antara Latemmamala dengan rakyat Soppeng, dan saat itulah Latemmamala menerima
pengangkatan dengan Gelar DATU SOPPENG, sekaligus sebagai awal terbentuknya
Kerajaan Soppeng, dengan mengangkat Sumpah di atas Batu yang di beri nama “LAMUNG PATUE” sambil memegang segenggam
padi dengan mengucapkan kalimat yang artinya
“isi
padi tak akan masuk melalui kerongkongan saya bila berlaku curang dalam
melakukan Pemerintahan selaku Datu Soppeng ”
- PERUMUSAN HARI JADI SOPPENG
Soppeng
yang memiliki sejarah cemerlang dimasa lalu, dengan memperhatikan berbagai
masukan agar penempatan Hari Jadi Soppeng, diadakan seminar karena kurang tepat
bila dihitung dari saat dimulainya Pelaksanaan Undang-undang Darurat Nomor 04
Tahun 1957, sebab jauh sebelumnya didalam lontara, Soppeng telah mengenal
sistem Pemerintahan yang Demokrasi dibawah kepemimpinan Raja dan Datu. Maka dilaksanakanlah Seminar
Sehari pada Tanggal 11 Maret 2000, yang dihadiri oleh para pakar, Budayawan,
Seniman, Ahli Sejarah, Tokoh Masyarakat, Alim Ulama, Generasi Muda dan LSM,
dimana disepakati bahwa hari Jadi Soppeng dimulai sejak Pemerintahan TO MANURUNGNGE RI SEKKANYILI atau LATEMMAMALA tahun 1261, berdasarkan
perhitungan dengan menggunakan BACKWARD
CONTING, dan mengusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Soppeng untuk dibahas dalam Rapat Paripurna dan mengesahkan untuk dijadikan
salam suatu Peraturan Daerah tentang Hari Jadi Soppeng.
- PENETAPAN HARI JADI SOPPENG
Dari hasil rapat
Paripurna Dewan perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Soppeng, Tanggal 12 Maret
2001 telah menetapkan dan mengesahkan suatu Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng,
Nomor 09 Tahun 2001, Tanggal 12 Maret 2001, bahwa Hari Jadi Soppeng Jatuh pada
Tanggal 23 Maret 1261. Ringkasan arti dari pemakaian Hari jadi Soppeng yakni
angka 2 dan angka 3, karena angka tersebut mempunyai makna sejarah dan filosofi
sebagai berikut :
1. Angka 2 menunjukkan :
a.
Dua ke Datuan yakni Soppeng Rilau dan Soppeng Riaja
b.
Dua Tomanurung yaitu : TOMANURUNG RI
SEKKANYILI DAN TO MANURUNG RI GORIE.
c.
Dua Cakkelle/Burung Kakaktua yang memperebutkan setangkai padi, yang merupakan
petunjuk para matoa yang bermusyawarah mengatasi krisi kelaparan, akhirnya
menemukan Tomanurungnge RI SEKKANYILI
d.
Dua Pegangan hidup yaitu kejujuran dan keadilan.
e.
Dua hal yang tidak bisa dihindari yaitu nasib dan takdir.
f.
Dua tanranna namaraja tanaE - Seorang
pemimpin harus jujur dan pintar – Masyarakat hidup aman, tentram dan damai.
2.
Angka 3 menunjukkan :
a. Adanya perjanjian 3 kerajaan yaitu : Bone,
Soppeng dan Wajo yang dikenal dengan Tellu
PoccoE.
b.
Taring Tellu Menunjukkan tempat
bertumpu yang sangat kuat dan stabil.
c.
TELLU RIALA SAPPO, yaitu TAUE RIDEWATAE, TAUE RI WATAKKALE, TAUE RI
PADATTA RUPA TAU.
d.
TELLU EWANGENNA LEMPUE, yaitu
kejujuran, kebenaran dan keteguhan.
3. Angka Dua Tellu
bermakna
a.
Dua Tellu bermakna antara lain murah
reski.
b.
-Dua temmasarang, artinya Allah dan
hambanya tidak pernah berpisah. -Tellu
temmalaiseng, artinya Allah Malaikat dan hamba selalu bersama-sama.
c.
Tellu Dua Macciranreng, Tellu- Tellu Tea
Pettu bermakna berpintal dua sangat rapu, berpintal tiga tidak akan putus.
d.
– Mattulu Parajo Dua Siranreng teppettu
sirangreng. - Marutte Parajo, Mattulu Tellu Tempettu Silariang, bermakna
tidak saling membohongi, nanti akan putus jika putus bersama.
4. dipilihnya bulan tiga atau maret
Karena
a.
Bulan Terbentuknya Kabupaten Soppeng
b.
Bulan Pelaksanaan Seminar hari Jadi Soppeng.
5. selain itu angka
dua atau tiga juga bermakna : - jika angka 2 + 3 = 5 yang berarti :
a.
makna kata dalam huruf karawi lambing Daerah yaitu ADE, RAPANG, WARI, BICARA, SARA ’
b.
Rukun Islam
c.
Pancasila - jika angka 2 X 3 = 6 yang bermakna : Rukun Islam
6. dipilihnya tahun
1261 adalah menggunakan BACKWARD COUNTING, yaitu pemerintahan Datu Soppeng
pertama TAU MANURUNGNGE RI SEKKANYILI atau LATEMMAMALA pada tahun 1261.
sehingga dengan demikian hari jadi Soppeng ditetapkan pada tanggal 23 Maret
1261.
- PENUTUP : Demikianlah sekaligus sejarah singkat Hari jadi soppeng, untuk diperingati setiap Tahun oleh Pemerintah Kabupaten Soppeng bersama seluruh masyarakat untuk bersama-sama dalam melaksanakan kegiatan dan mengisi Pembangunan, sekaligus kita bangga sebagai warga Masyarakat Soppeng dalam suatu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sumber: soppengkab.go.id